KEFAMENANU-Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Dosen Akademik dan Kevokasian Seluruh Indonesia (ADAKSI) Universitas Timor (Unimor) menggelar rapat konsolidasi pada Minggu malam, 24 Agustus 2025.
Sesuai rilis yang diperoleh media ini, disebutkan acara yang berlangsung melalui zoom meeting ini dipandu oleh Dr. Faizal Arvianto, M.Pd dan dihadiri perwakilan dari DPC ADAKSI Universitas Nusa Cendana, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, serta Politeknik Negeri Kupang.
Unimor Jadi Pelopor Konsolidasi di NTT
Ketua DPC ADAKSI Unimor, Hermina Disnawati, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa DPC Unimor lahir dari perjuangan panjang dosen ASN dalam memperjuangkan tunjangan kinerja (tukin). Gerakan “Dosen Pejuang Tukin” di Universitas Timor diinisiasi oleh Jonris Tampubolon, M.Pd., dan Dr. Iswan Afandi,M.Pd dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unimor.
Disnawati juga menyampaikan rasa bangga dan berterima kasih karena dua dosen Unimor tersebut mewakili NTT duduk di kepengurusan DPP ADAKSI Pusat dan berperan sebagai jembatan komunikasi penting dalam mengawal terbentuknya DPC Unimor.
Menurutnya, saat ini ada 99 dosen ASN Unimor yang telah resmi menjadi anggota tetap ADAKSI, dari total 273 penerima tukin. Jumlah ini terbanyak dari empat PTN di NTT.
Sementara sisanya masih berstatus simpatisan, namun dukungan nyata datang dari hampir seluruh dosen ASN Unimor.
“Mereka berdonasi dan ikut mengirim perwakilan ke agenda nasional, mulai dari aksi demonstrasi 3 Februari di Patung Kuda Jakarta, Musyawarah Nasional Adaksi I, 2 – 4 Mei 2025 di Jakarta, Rakernas ADAKSI di Malang jawa Timur dan aksi ADAKSI lainnya di bulan Agustus ini,” ujar Disnawati.
Ia menegaskan bahwa ADAKSI memberi warna baru dalam organisasi profesi dosen. Berbeda dengan organisasi konvensional, ADAKSI terbukti mampu mendorong pemerintah untuk memberikan tukin kepada lebih dari 30.000 dosen ASN di seluruh Indonesia.
Disnawati menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah memilih dan memberi kepercayaan kepadanya untuk memimpin DPC ADAKSI Unimor periode 2025-2028 juga kepada 28 dosen ASN yang telah bersedia menjadi relawan untuk mengambil peran sebagai pengurus DPC ADAKSI Unimor.
“Mari kita jadikan ADAKSI rumah bersama, tempat berdialog dan berjuang bersama demi martabat dosen yang berkeadilan. Semoga DPC ADAKSI Unimor menjadi jembatan perjuangan yang membawa manfaat, bukan hanya bagi para dosen, tetapi juga bagi institusi, bangsa, dan negara,” tandasnya.
Paradigma Perjuangan ADAKSI: Anti-Mainstream dan Progresif
Dalam arahannya, Anggun Gunawan, S.Fil., M.A, alumni penerima beasiswa LPDP dan Oxford Brookes University (Oxford Polytechnic), Inggris yang kini menjabat Wakil Ketua Umum ADAKSI Pusat menyampaikan bahwa ADAKSI memiliki kultur perjuangan berbeda dari organisasi profesi lain.
Menurutnya, ADAKSI hadir dengan semangat anti-mainstream, berani bersuara kritis terhadap kebijakan yang merugikan dosen dan banyak diisi dosen-dosen muda progresif.
“Menjadi anggota ADAKSI harus berintegritas. Integritas itu ditunjukkan dalam kapasitas intelektual. Kita bisa berjuang lewat serangan di darat, laut maupun udara (media sosial) tapi juga lewat karya akademik studi lanjut, mengikuti konferensi internasional, tridarma yang berdampak, dan perjuangan yang bermartabat. Itulah yang saya sebut preman intelektual” tegas Anggun.
Forum konsolidasi juga mengangkat isu-isu penting, seperti karier dosen P3K, klaim tukin bagi CPNS, regulasi perguruan tinggi terkini, hingga persoalan PTN BLU Remunerasi (BLUR) dan PTN BH yang tidak menerima tukin dan hanya memperoleh remunerasi jauh di bawah standar tukin.
Anggun menegaskan bahwa hal itu masuk dalam agenda besar ADAKSI.
“Saat ini ada tiga agenda utama program kerja ADAKSI nasional: tukin for all (tukin untuk semua dosen tanpa klasterisasi), tunjangan jabatan fungsional (jafung) yang 18 tahun tak pernah naik, dan kepastian karier dosen P3K. Ini kerja besar kita bersama,” ujarnya.
Apresiasi dari DPW NTT
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) ADAKSI NTT, Hapsa Usman, S.E., M.M., yang juga dosen Politeknik Negeri Kupang, menyampaikan apresiasi atas langkah Unimor yang menjadi pelopor konsolidasi di wilayah NTT.
“DPW merupakan rumah bagi 4 DPC kampus negeri di NTT. Unimor memberi contoh menjadi pelopor bahwa dosen di daerah perbatasan pun bisa tampil progresif. Mari kita bergandeng tangan untuk memajukan ADAKSI di NTT” ujarnya.
Struktur Pengurus DPC ADAKSI Unimor 2025–2028
Sebagai hasil konsolidasi dan tindak lanjut perjuangan panjang dosen Unimor, kepengurusan DPC ADAKSI Unimor kini telah memiliki legitimasi formal. Hal ini ditetapkan melalui SK Nomor 46/I/SK/DPP-ADAKSI/VII/2025 yang ditandatangani oleh Ketua Umum ADAKSI, Dr. Fatimah, S.Si., M.P.
Berdasarkan SK tersebut, susunan pengurus DPC ADAKSI Unimor periode 2025–2028 adalah sebagai berikut:
Ketua: Hermina Disnawati, S.Pd., M.Pd.
Wakil Ketua: Yanuarius Seran, S.Pd., M.Sc.
Sekretaris: Dr. Faizal Arvianto, S.Pd., M.Pd.
Bendahara: Faustianus Luan, S.Pd., M.Sc.
Lima bidang kerja yang dibentuk adalah:
- Bidang Organisasi, SDM, dan Keanggotaan, Ketua: Dr. Maria Magdalena Namok Nahak, S.Pd., M.Hum.
- Bidang Riset dan Kajian Strategis,Ketua: Dr. Pius A. L. Berek, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB.
- Bidang Hukum dan Advokasi, Ketua: Nikolaus Uskono, S.H., M.Hum.
- Bidang IT, Media, dan Komunikasi,Ketua: Maria Paulin Saridewi, S.Pd., M.Pd.
- Bidang Kerja Sama dan Usaha,Ketua: Handrianus Akoit, S.KM., M.Kes.
Acara konsolidasi ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta. Sebelum penutupan, moderator menyampaikan resume rapat yang menegaskan kembali pentingnya dosen untuk berserikat, memperkuat solidaritas, serta memahami regulasi yang mengatur hak dan kewajiban profesi.
Komentar