KEFA, MITRANEWS.ID – Bupati Timor Tengah Utara (TTU), NTT, Yosep Falentinus D. Kebo atau Falent Kebo, menegaskan pentingnya upaya menciptakan kemandirian ekonomi daerah. Hal ini ia sampaikan saat berdialog dengan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di lobi Kantor Pemda TTU, kemarin.
Menurut Falent, kondisi fiskal Kabupaten TTU saat ini sangat bergantung pada pemerintah pusat. “Hari ini kita hidup dari transfer pusat 94 persen. Kemandirian ekonomi kita nol. PAD yang ada sangat kecil, sehingga tidak ada banyak yang bisa dilakukan untuk membangun daerah ini,” tegasnya.
Ia menyebut, jika pemerintah pusat menghentikan dana transfer, maka TTU hanya mampu bertahan dengan 6 persen pendapatan asli daerah. “Kalau pakai sistem perusahaan, maka TTU ini sudah bangkrut lama,” ujarnya.
Bupati Falent menekankan perlunya terobosan untuk mengatasi ketergantungan tersebut. Salah satunya, dengan memperbaiki pengelolaan potensi daerah seperti PDAM dan pasar agar dapat menyumbang pemasukan nyata bagi pemerintah.
Selain itu, ia juga membuka peluang besar bagi investasi. “Saya mengundang investor dari Jakarta maupun luar negeri untuk datang dan menanamkan modal di sini. Kita akan beri kemudahan, bahkan cuti pajak sampai 10 atau 20 tahun, asal uangnya masuk dan bangun daerah ini,” kata Falent.
Ia menambahkan, langkah-langkah tersebut sejalan dengan program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto melalui Sabta Cita, yakni mendorong kemandirian ekonomi di setiap daerah.
“Kalau kita hanya mau gaya hidup dari transfer pusat, maka daerah ini tidak akan pernah maju. Jadi, kita harus berani menciptakan kemandirian ekonomi,” tutupnya.
Bupati TTU Falent Kebo: Kita Harus Ciptakan Kemandirian Ekonomi, Jangan Hanya Hidup dari Transfer Pusat

Komentar