KEFAMENANU, MITRA.ID – Sejumlah orang tua siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lulu, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT mendatangi pihak sekolah untuk memprotes kebijakan salah seorang guru.
Mereka mempertanyakan mengapa beberapa siswa, termasuk anak mereka, tidak mendapatkan jatah Makanan Bergizi (MBG) karena dipaksa menyelesaikan pelajaran atau catatan saat jam makan.
Salah satu orang tua siswa, Yovita, mengaku kesal karena anaknya, Emanuel Neno, tidak diberi makan selama dua hari berturut-turut.
Yovita mengatakan, ia biasanya hanya membekali uang jajan sebesar Rp2.000 karena anaknya sudah mendapat jatah makan dari program sekolah.
“Hari pertama saya tidak terlalu menanggapi karena saya kira hanya cerita biasa. Tapi hari kedua kembali tidak diberi makan, akhirnya saya datang ke sekolah untuk menanyakan hal ini,” ungkap Yovita.
Ia menjelaskan bahwa anaknya dipaksa untuk menyelesaikan catatan pelajaran terlebih dahulu. Namun, saat tugas tersebut selesai, jam makan sudah berakhir sehingga Emanuel tidak kebagian jatah makan. Akibatnya, ia harus pulang ke rumah dalam keadaan lapar.
Para orang tua berharap agar pihak sekolah segera memberikan teguran kepada oknum guru tersebut agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum berhasil dikonfirmasi oleh wartawan terkait persoalan ini.
Komentar