KEFAMENANU — Dampak krisis pangan global tak membuat masyarakat di Dusun Banopo, Desa Tublopo, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), hanya pasrah. Berkat inisiatif seorang tokoh agama, mereka kini memiliki perbekalan untuk menghadapi ancaman tersebut.
Frater Herman Tugas Ginting, OFM Conventual, seorang rohaniwan Katolik asal Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tidak hanya berfokus pada urusan spiritual. Ia justru mengajak puluhan kepala keluarga di wilayah tersebut untuk kembali mencintai tanah mereka.
Dengan membentuk kelompok tani bernama “Sehati”, Frater Herman memimpin mereka menggarap lahan yang selama ini tidur dan tak terurus.
Kelompok Tani Sehati banopo ini di bawah pedampingan Komisi Keadilan Kedamaian dan Keutuhan Ciptaan, (JPIC) Ordo Saudara DIna Konventual Provinsi Maria tak Bernoda Indonesia yang mengusung motto, “Karya Nyata Bukan Karya kata”
Lahan itu kemudian ditanami berbagai tanaman pangan produktif seperti hortikultura
“Kita mengajak mereka, menantang mereka untuk mencintai tanah atau berkebun sebagai petani,” kata Frater Herman.
Ia menyebut, langkah ini sebagai bentuk dukungan nyata dalam menghadapi isu krisis pangan yang terus disuarakan secara global.
Inisiatif ini membuktikan bahwa Frater Herman Ginting tidak hanya berkhotbah dari mimbar gereja, tapi juga bertindak di tengah-tengah umat, mengarahkan mereka untuk mandiri dan berdaya dalam menghadapi tantangan zaman.
Komentar