MUSI, MITRANEWS.ID – Usai upacara HUT ke-80 RI di Kecamatan Musi, Timor Tengah Utara, ketegangan tiba-tiba menyelimuti suasana usai Upacara pagi tadi.
Angin yang bertiup kencang secara tak terduga memutuskan tali tiang bendera. Bendera Merah Putih yang sudah berkibar gagah nyaris melorot, membuat seluruh pasang mata terdiam dalam kecemasan.
Di saat itulah, sebuah keberanian muncul dari Jefrianus Tahu, seorang siswa SMK Negeri Oeolo. Tanpa ragu, ia yang sedang bersiap menampilkan tarian Gong bersama teman-temannya, dengan sigap melepas pakaian adatnya.
Jefrianus langsung memanjat tiang bendera setinggi 12 meter, seolah tak peduli dengan risiko yang ada. Ia bergerak cepat, menyambungkan kembali tali yang putus.
Aksi tak terduga ini seketika mengubah ketegangan menjadi kelegaan dan rasa bangga. Sorak sorai serta tepuk tangan riuh terdengar mulai dari pejabat hingga masyarakat yang hadir.
Jefrianus telah menyelamatkan momen sakral tersebut, memastikan bendera Merah Putih tetap berkibar dengan bangga di perbatasan.
“Saya tidak berpikir panjang, yang ada di pikiran saya hanya satu: bagaimana caranya bendera tidak jatuh,” ungkap Jefrianus singkat.
Berkat keberanian dan inisiatifnya, upacara dapat dilanjutkan dengan lancar. Kejadian ini tak hanya menjadi cerita di perbatasan, tetapi juga viral di media sosial.
Banyak warganet memuji keberanian Jefrianus, menjadikannya simbol nasionalisme dan kepahlawanan di era modern.
Kisah Jefrianus membuktikan bahwa rasa cinta tanah air dapat muncul dalam bentuk aksi nyata yang spontan dan penuh pengorbanan.
Sementara itu, Camat Musi, Jhon Olin yang dikonfirmasi membenarkan insiden itu, ia mengakui pasca upacara pengibaran bendera, angin meniup kencang dan satu bagian pengait bendera putus sehingga beruntung ada salah satu siswa cepat naik dan menyambung kembali dan sudah normal kembali.
Komentar