Kefamenanu, TTU – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi mahasiswa asal TTU terus dikawal hingga tuntas.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, meminta semua pihak bersabar dan tidak mempolitisasi program tersebut.
“Beasiswa KIP ini kan kita menunggu. Jalur mandiri sudah selesai, sekarang baru masuk jalur aspirasi. Jadi memang ini seluruh Indonesia, kita harus sabar menunggu,” tegas Bupati Kebo di Kefamenanu, Selasa (2/9/2025).
Ia menegaskan, proses beasiswa KIP melalui jalur aspirasi dimulai dari DPD RI, kemudian dilanjutkan DPR RI. Karena itu, masyarakat diminta tidak terburu-buru menyimpulkan seolah-olah program ini gagal.
“Kalau di atas tanggal 22 (September) baru tidak ada, itu baru orang boleh protes. Tapi sekarang kan masih berproses. Jangan dipolitisasi, sabar saja,” ujarnya.
Menurut Bupati, jumlah pendaftar beasiswa KIP asal TTU mencapai 1.600 orang dari target 2.000. Kuota telah disebar ke seluruh desa dan kecamatan. Namun, seleksi tetap menjadi kewenangan pusat.
“Yang diutamakan itu anak dari keluarga petani atau masyarakat tidak mampu. Kalau anak ASN atau keluarga mampu, tentu tidak masuk prioritas,” jelasnya.
Bupati Kebo juga menegaskan, program KIP yang difasilitasi Pemkab TTU berbeda dengan beasiswa lainnya karena mencakup biaya kuliah hingga kebutuhan tempat tinggal mahasiswa.
“Kalau kampus lain hanya biaya kuliah, kita tanggung juga asrama. Jadi jangan khawatir, ini semua untuk membantu mahasiswa TTU yang benar-benar membutuhkan,” pungkasnya.
Komentar