SOE– Di tengah gelombang demonstrasi yang mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia, para pemimpin agama di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, bersatu menyerukan perdamaian. Melalui imbauan resmi, mereka mengajak seluruh umatnya untuk tetap tenang, menjaga persatuan, dan tidak terpancing melakukan tindakan anarkis.
Ketua Majelis Klasis Kota SoE, Pdt. Catlyn Biaf-Radja, mengingatkan para pendeta dan jemaatnya untuk tidak mudah terprovokasi. Ia menegaskan bahwa kekerasan bukanlah jalan keluar.
“Perjuangan untuk keadilan mesti didukung, namun kita juga harus menjaga keamanan dan stabilitas,” ujarnya. Pdt. Catlyn juga meminta masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan mendoakan bangsa agar aspirasi bisa disampaikan dengan cara yang bermartabat.
Senada dengan itu, Ketua MUI Kabupaten TTS, Hadji Muhamad G. Arifudin, mengajak umat Muslim untuk tidak ikut campur dalam kericuhan. Ia menekankan pentingnya mendukung TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan.
“Mari kita bergandengan tangan, bantu dan dukung TNI/Polri menjaga stabilitas keamanan,” katanya.
Hadji Arifudin berharap TTS, yang dikenal sebagai “Kota Kasih”, tetap menjadi teladan kerukunan. Ia menutup seruannya dengan pesan mendalam, “Hidup damai itu indah, hidup bersaudara itu nikmat.”
Seruan kolektif dari para tokoh agama ini menjadi cooling system yang penting, menunjukkan bahwa di tengah ketegangan nasional, TTS tetap mengutamakan nilai-nilai persaudaraan dan perdamaian.
Komentar